MENGENAL LITERASI ANTARA MITOS DAN FAKTA
No |
Mitos |
Fakta |
1 |
Belajar membaca adalah
proses alami. |
Belajar membaca bukan
proses alami. Kemampuan membaca tidak terbentuk dengan sendirinya. Dibutuhkan
intervensi melalui pengajaran membaca secara sistematis dan terencana untuk
meningkatkan kemampuan membacabsiswa, dari membaca dengan fasih, hingga
memahami bacaan dan membaca kritis. |
2 |
Siswa
yang bisa membaca dengan lancar pasti mampu memahami apa yang dia baca. |
Siswa
lancar membaca bukan berarti ia memahamivbacaan. Memahami bacaan terdapat dua
tingkatan yaitubliteral dan inferensial. Pemahaman literal berkaitan dengan kemampuan
siswa untuk menemukan informasi eksplisit di dalam teks sedangkan pemahaman
inferensial menuntut siswa untuk menggunakan pengetahuan latar, membuatvinferensi,
dan berpikir kritis tentang teks yang dibaca. |
3 |
Faktor paling penting yang
menentukan kemampuan siswa membaca adalah lingkungan rumah. |
Lingkungan rumah merupakan
salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Namun lingkungan
kelas atau sekolah juga memegang peranan penting untuk menumbuhkan keterampilan
membaca siswa |
4 |
Program
membaca di sekolah bisa menggunakan buku apa saja |
Pemilihan
buku yang ramah cerna, dan sesuai kemampuan membaca siswa (buku berjenjang)
menentukan keberhasilan program membaca. Buku-buku yang mengandung
inklusivitas, anti perundungan, toleransi, juga perlu digunakan untuk
mengembangkan karakter mereka. |
5 |
Membaca buku berjenjang dan
ramah cerna (atau yang kesulitan kosakatanya meningkat secara bertahap) akan membuat
siswa merasa bosan. |
Buku berjenjang dan ramah
cerna sangat bermanfaat bagi siswa yang memerlukan latihan memahami bacaan.
Siswa akan gembira membaca apabila buku yang disediakan sesuai dengan
kemampuan membacanya. Guru dan pendidik juga perlu menggunakan buku bacaan
selain buku teks pelajaran untuk mendukung pembelajaran di kelas. |
6 |
Membaca
adalah tanggung jawab guru Bahasa Indonesia. |
Pada
dasarnya semua guru adalah guru membaca karena semua mata pelajaran
menggunakan teks dalam berbagai bentuk. Teks tidak hanya tersedia dalam
bentuk teks tulis. Konsep teks multimoda mengacu pada berbagai jenis teks
Semua guru mata pelajaran perlu tahu berbagai strategi memahami bacaan dan
bagaimana melatihkannya kepada siswa. |
7 |
Literasi adalah kemampuan
membaca dan menulis. |
Literasi tidak hanya
tentang membaca dan menulis. Literasi juga mencakup keterampilan membaca,
menulis, menyimak, berbicara, memirsa, mempresentasikan, dan menampilkan.
Literasi terkait dengan kemampuan siswa untuk berpikir tentang teks multimoda
sehingga ia dapat menggunakan informasi dan makna teks tersebut dalam kehidupannya. |
8 |
Guru/orang
tua tidak perlu menjadi model pembaca yang baik bagi anak karena hal ini tidak
memengaruhi kemampuan
membaca siswa. |
Guru
juga penting menjadi contoh dan teladan dalam aktivitas membaca. Guru dan
orang tua dapat menjadi model bagi proses berpikir memahami, menganalisis,
atau mengkritisi teks dan figur teladan dalam kegiatan membaca yang
menyenangkan. Keteladanan ini dapat ditampilkan guru/orang tua dalam proses
diskusi tentang teks. Guru dan orang tua dapat pula menunjukkan contoh teks
yang menarik minat siswa. |
9 |
Guru harus menggunakan buku
pelajaran yang dikeluarkan oleh pemerintah saja |
Selain buku pelajaran, guru
perlu menggunakan dari berbagai sumber yang sesuai dengan materi pembelajaran. |
10 |
Semua
siswa dapat diajari metode membaca yang sama |
Guru
perlu mengenali karakteristik tiap siswa. Tiap siswa memiliki kekuatan,
kekurangan, dan kebutuhan masing-masing. Dengan demikian guru perlu
memberikan layanan yang berbeda sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Pembelajaran seperti ini disebut dengan pembelajaran terdiferensiasi. |
11 |
Guru/orang tua tidak perlu
menggunakan berbagai strategi agar siswa menyukai buku bacaan. |
Guru/orang tua perlu
menggunakan berbagai strategi agar siswa tertarik membaca dan membaca
sesering mungkin. Hal ini akan meningkatkan stamina membaca siswa dan
meningkatkan kemampuan literasi mereka. |
12 |
Guru
tidak perlu melakukan asesmen kemampuan membaca siswa secara berkala. |
Asesmen
kemampuan membaca perlu dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi
kesulitan membaca siswa. Informasi tentang kebutuhan siswa dibutuhkan guru untuk
menentukan jenis pendampingan yang perlu dilakukan agar agar efektif dan
tepat sasaran |